YUNUS DAN UMAT ALLAH
Hampir tidak diragukan lagi, bahwa kita semua sudah mengetahui apa yang terkandung di dalam kitab Yunus. Anda mungkin sudah terbiasa dengan semua pengalaman Yunus sampai yang sekecil-kecilnya seperti yang ada di dalam Alkitab. Anda juga ingat, bahwa tanda alamat yang telah diberikan kepada orang-orang Yahudi ialah lambang Yunus --- tiga hari dan tiga malam yang ia habisi di dalam perut ikan. Kita mengetahui, bahwa sebagaimana Yunus berada di sana tiga hari dan tiga malam, demikian pula Kristus akan berada di dalam hati dari bumi (the heart of the earth) tiga hari dan tiga malam. Kristus sendiri mengatakan hal itu. Tetapi, dengan ini Ia tidak mungkin bermaksud, bahwa Ia akan berada di tengah-tengah tanah di bawah, juga tidak mungkin Ia maksudkan, bahwa Ia akan berada di dalam kubur tiga hari dan tiga malam, karena fakta-faktanya adalah bahwa Ia tidak pernah berada di tengah-tengah tanah di bawah atau pun berada di dalam kubur tiga hari dan tiga malam lamanya.
Tanpa hati tidak ada barang apa pun dapat hidup. Hati itulah yang mempertahankan orang hidup, dan karena itulah hati dari bumi tak dapat tiada merupakan apa yang mempertahankan bumi ini hidup. Oleh sebab itu hati dari bumi ialah Kebenaran milik Allah, umat-Nya, dan Roh-Nya. Tanpa ketiga komponen ini yang saya ceritakan kepadamu, maka dunia tidak mungkin ada sekarang ini. Kebenaran itu sendiri adalah diam. Tetapi apabila Kebenaran, Alkitab itu, dikombinasikan dengan umat dan Roh Allah, maka akan ada kehidupan di bumi. Benar, saya ulangi, Kebenaran Alkitab saja adalah diam; bersama dengan umat ia itu aktif; maka apabila keduanya ini memiliki juga Roh Allah, maka sesuatu akan dapat diselesaikan. Kombinasi dari ketiganya inilah yang membentuk sidang Allah, yaitu hati dari bumi.
Dalam penyelidikan kita mengenai tiga hari dan tiga malam itu, terang apakah yang kita peroleh untuk membantu kita? --- Bahwa hati dari bumi itu bukan berarti kubur, melainkan Yesus yang benar-benar berada di bawah kekuasaan atau dalam tangan-tangan sidang selama tiga hari dan tiga malam sekalipun sebagian dari waktu itu Ia mati dan berada di dalam kubur.
Kalau saja Yesus maksudkan, bahwa Ia akan berada di dalam "kubur" selama tiga hari dan tiga malam, Ia tidak mungkin mengatakan "hati dari bumi". Oleh sebab itu, ini menunjukkan bahwa berlawanan dengan semua yang tampak, Yesus sebenarnya beristirahat dalam kuasa Allah selama tiga hari dan tiga malam itu, dan karena itulah Ia berada dalam suatu tempat yang baik dan aman. Pada waktu Yunus dibuang ke laut lalu ditelan oleh ikan yang telah disediakan Allah baginya, ia itu tampak bagi Yunus merupakan ajalnya yang terakhir. Demikian pula halnya dalam kasus Yesus ketiga hari dan ketiga malam yang terakhir itu sebelum kebangkitanNya secara lahiriah memberikan gambaran kekalahan bagi pelayanan kebenaranNya. Meskipun demikian, pengalaman Yunus telah membawakan keselamatan bagi Nineweh, dan pengalaman Kristus menghantarkan keselamatan bagi dunia.
Demikian itu pula untuk lambang Yunus bagi orang-orang Yahudi di zaman Kristus. Marilah kita pikirkan sekarang bagi sisa sejarah kita, kemungkinan bahwa sisa dari pengalaman Yunus itu pun merupakan suatu contoh. Jika demikian, maka apakah yang dilambangkan oleh Yunus, Nineweh, laut, ikan, dan termuntahnya Yunus olen ikan itu setelah ia memahami sebagian pelajarannya?
Seluruh pengalaman Yunus dapat merupakan sebuah contoh dari umat Allah dengan sebuah pekabaran yang harus mereka beritakan kepada dunia. Ia itu dapat merupakan contoh dari tugas-tugas yang diberikan Allah kepada umat-Nya lalu mereka, seperti halnya Yunus, berniat untuk mengesampingkannya lalu seolah-olah "membiarkan saja George melaksanakannya."
Maksud dari penyelidikan ini adalah untuk membantu kita semua untuk melihat, bahwa pengalaman Yunus itu merupakan sebuah lambang bukan hanya bagi orang-orang Yahudi di zaman Kristus, melainkan juga bagi anda dan saya. Siapakah yang dilambangkan oleh Yunus oleh pelariannya itu? --- Bukan rombongan 144.000 itu, karena mereka itu tidak lari meninggalkan tugas. Sebaliknya, mereka itu "mengikuti Anak Domba kemana saja Ia pergi" (Wahyu 14 : 4).
Kami akan menyebutkan sekarang secara singkat hal-hal penting dalam pengalaman Yunus lalu melihat pelajaran apa yang dapat kita peroleh daripadanya pada hari ini.
Telah timbuI di sana suatu topan besar di lautan dimana Yunus berada, dan selama itu Yunus terus tidur dengan pulasnya. Ini merupakan suatu contoh yang cocok mengenai suatu umat yang tahu bahwa mereka ditugaskan membawa sebuah pekabaran, tetapi mereka tertidur dan sama sekali acuh akan tanggung jawabnya. Kemudian anda ingat, bahwa orang-orang yang berada di kapal itu telah menemukan Yunus sebagai penyebab dari kesusahan besar mereka dan karena itulah mereka mencampakkannya ke laut. Lautan, sebagaimana sudah kita pelajari, adalah melambangkan Negeri Tua (Old Country), gudang penampungan segala air, yaitu bangsa-bangsa. Selagi Yunus berada di sana di dalam laut ia telah ditelan oleh ikan dan menyadari, bahwa ia berada dalam segala kedalaman lautan dan dalam kesusahan, mulailah ia berdoa kepada Allah memohon kelepasan. Ini telah melambangkan suatu pengalaman yang akan dialami umat Allah pada sesuatu masa selagi mereka berada di lautan --- Negeri tua itu.
Allah telah mempersiapkan ikan itu untuk menelan Yunus, karena IA telah, bertekad, bahwa Yunus akan merupakan orang yang akan membawa pekabaran kepada Nineweh dan Yunus, yang sama sekali tidak berminat melaksanakannya, telah merencanakan perjalanannya ke tempat yang lain daripada Nineweh. Dan demikian itulah ikan itu telah menelan Yunus untuk membawanya kemana Allah menghendakinya pergi. Pengalaman Yunus selagi ia berada di dalam perut ikan itu adalah suatu pengalaman yang baik baginya, karena ia itu telah membuatnya sadar sampai kepada tingkat kebutuhannya akan Allah. Ia sadar, bahwa ia telah hilang tanpa pertolongan Allah yang cepat.
Berikutnya, Yunus telah dimuntahkan di pantai oleh ikan itu. Bumi, yang merupakan kebalikan daripada lautan (Negeri Tua itu) menunjukan atau melambangkan umat Allah yang dihantarkan ke dunia baru. Dan adalah setelah Yunus sampai ke pantai, maka Allah telah menemuinya pada kedua kalinya dan berbicara kepadanya untuk membawakan sebuah pekabaran kepada Nineweh. Ini menunjukkan, bahwa sebuah pekabaran akan muncul pada sesuatu waktu di dunia baru dengan sebuah ramalan mengenai Nineweh. Dan ikan itu adalah suatu contoh atau lambang dari berbagai keadaan takdir yang digunakan Allah untuk menghantarkan umatNya ke dunia baru. Pekabaran yang harus dibawakan oleh Yunus kepada Nineweh adalah sebuah contoh atau Iambang mengenai pekabaran kita yang akan muncul di dunia baru, yaitu Amerika.
Pernah merupakan rencana Allah bahwa manusia supaya memiliki bumi sebagai kerajaannya. Maka setelah orang-orang yang pada mula pertama diciptakan-Nya untuk menaklukkan dan memerintah bumi gagal berbuat sedemikian itu, maka Ia telah menugaskan bangsa Yahudi untuk menjadi suatu bangsa yang akan menjadi "kepaIa"dan bukan "ekor", dan akan menjadi "pemberi-pemberi pinjaman", dan bukan "para peminjam", dan supaya "dimuliakan setinggi-tingginya." Tetapi mereka telah tertidur tidak menyadari akan kesempatan istimewanya yang besar lalu gagal; namun mereka, Yunus dunia itu, masih tetap merupakan orang-orang yang Allah telah bertekad untuk pada sesuatu waktu akan menghantarkan injil kerajaan bukan hanya kepada bangsanya sendiri, melainkan juga kepada dunia. Mereka telah merupakan tempat-tempat penyimpanan firman Allah. Maka dengan demikian karena para keturunan Yakub itu gagal membuktikan adanya kerajaan itu dengan sepatutnya di tanah yang telah dikaruniakan kepada mereka bagi maksud itu, maka terpaksa mereka dikeluarkan dari tanah air mereka sehingga tidak lagi memiliki negerinya sendiri. Kemudian mereka harus menjalani suatu pengalaman yang dilambangkan oleh penyesuaian di laut lalu kemudian secara takdir dibawa ke dunia baru itu dimana pada akhirnya mereka akan sekali lagi ditugaskan membawa sebuah pekabaran kepada Nineweh, yang akan menyelamatkan bukan saja dirinya sendiri melainkan juga Nineweh. Maka sebagaimana Yunus pada akhirnya telah menyandang pekabarannya, demikian itu pula umat Allah pada waktu ini akan membawa pekabaran mereka.
Di sini terdapat bukti dari suatu segi yang lain lagi: Kerajaan sepuluh suku itu telah diceraikan dari tanah air mereka. Palestina, lalu bercampur-baur dengan segala bangsa kemana saja mereka itu pergi, dan ciri-ciri mereka telah hilang sehingga mereka tidak lagi dikenal pada waktu ini, tetapi pekabaran yang kita miliki sekarang telah datang untuk menghimpun seluruh dua belas suku bangsa itu. Mendahului peristiwa ini, nasib takdir yang diatur Allah telah menghantarkan sidang ke pantai --- ke dunia baru dimana kita mendapati diri kita sekarang. Oleh sebab itulah, maka pekabaran Yunus harus muncul dari dunia baru. Dalam proses waktu kita akan menemukan, bahwa orang-orang Yahudilah yang akan menghantarkan sebuah pekabaran keselamatan.
Sekarang dapatlah kita bertanya, kapankah pekabaran Yunus itu tiba di Amerika? --- Pekabaran Yunus adalah khusus bagi Nineweh saja, maka satu-satunya pekabaran bagi Nineweh pada waktu ini ialah yang terkandung dalam Kebenaran yang disajikan dalam "Kabar-Kabar Perang Meramalkan," buku Traktat No. 14. Tidak ada lagi pekabaran lain kepada Nineweh. Dan ingatlah, bahwa sidang adalah bukan Nineweh.
Pekabaran yang terdapat di dalam Traktat No. 14 itu menunjukkan kepada zaman kapan umat Allah datang; ia itu menunjukkan, bahwa sidang kini sudah bertumbuh dewasa dalam Kebenaran dan dapat menjadi petani-petani, pemimpin-pemimpin, dan sebagainya, maka sebab itulah waktunya telah tiba, bahwa kerajaan Kristus itu akan diperdirikan. Dan Traktat itu juga berisikan pekabaran kepada Nineweh. Kedua perkara inilah semua yang diperlihatkan oleh Traktat No. 14 itu.
Pekabaran kita bagi masa ini terdapat dalam dua Bab, dua bagian: (1) pekabaran kepada sidang dan (2) pekabaran kepada Nineweh. Dengan perkataan lain, kita memiliki pekabaran Eliyah dan juga pekabaran Yunus. Sesudah Yunus sampai ke pantai menyusul pengalamannya di lautan itu, langkahnya yang berikut ialah memberitakan sebuah pekabaran kepada Nineweh untuk secara nyata menyelamatkannya, atau sama sekali tidak perlu Yunus dikirim kesana. Pada akhir dari empat puluh hari yang diberikan itu berdirilah Nineweh. Karena inilah Yunus seyogyanya sudah bersikap gembira karena ia telah menjadi juruselamat bagi Nineweh. Namun sebaliknya Yunus telah jatuh sakit dan ingin mati saja.
Saudara ingat, Nineweh telah bertobat dan menyerukan suatu puasa. Bahkan ternak-ternaknya pun sadar, bahwa Nineweh telah bertobat, tetapi Yunus tidak mengetahuinya. Seharusnya Yunus sudah merasa bangga dan lebih mementingkan kegenapan nubuatannya daripada mementingkan keselamatan kota itu, karena ia menangisi pohon itu yang layu yang hanya suatu tanaman gantinya bergembira oleh pertobatan Nineweh.
Ini hendaknya menjadi suatu objek pelajaran yang penting bagi kita. Dalam membawakan pekabaran Eliyah kita itu, janganlah kita terlalu mengharapkan pembataian Yeheskiel pasal 9 itu di dalam sidang, melainkan supaya kita mengharapkan jiwa-jiwa dari orang banyak itu. Demikian pula dalam membawakan pekabaran Yunus kita itu janganlah kita terlalu mengharapkan keruntuhan Assyria, melainkan sebaliknya supaya mengharapkan pertobatan dan keselamatannya.
Pekabaran yang kita peroleh dari Alkitab mengenai Nineweh itu mengatakan bahwa Nineweh akan diruntuhkan, Pada kenyataannya semua nabi yang berbicara tentang Nineweh atau Assyria mengatakan, bahwa ia akan diruntuhkan. Tetapi contoh dan ayat-ayat lainnya mengatakan ia akan diselamatkan.
Itulah nubuatan Nahum, pekabaran yang terdapat di dalam Traktat No. 14, KABAR-KABAR PERANG MERAMALKAN, yang akan membawakan keselamatan kepada Assyria contoh saingan. Ia bukan akan diselamatkan dari bangsa-bangsa yang tidak mengalahkannya, karena mereka akan mengalahkannya. Tetapi dalam kekalahannya itu ia akan dibawa kepada pertobatan lalu diperdamaikan dengan Allah laIu diselamatkan.
Pada hari Penyerbuan banyak doa telah diucapkan oleh bangsa-bangsa Kristen yang terlibat dalam peperangan itu, namun doa-doa itu hanya memohonkan kemenangan militer, bukan bagi keselamatan. "Nineweh" pada waktu ini sedang meIakukan perkara-perkara yang sama yang dilakukannya setahun yang lalu. Tidak ada perubahan. Oleh sebab itu kejatuhannyaIah merupakan satu-satunya jalan untuk membawa keselamatan baginya.
Seluruh ceritera tentang pengalaman Yunus, sebagai anda lihat, adaIah lebih daripada sebuah catatan tentang apa yang terjadi terhadap dirinya. ltulah suatu gambaran tentang pengalaman sidang Allah yang abadi.
Maka bukan saja Assyria contoh saingan yang akan diselamatkan, melainkan "Mesir" juga pada akhirnya akan selamat sesuai dengan "kata-kata nubuatan yang lebih pasti".
''Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa trompet yang besar itu akan ditiup, lalu mereka akan datang, yaitu yang telah siap binasa di tanah Assyiria, dan semua mereka yang terbuang di tanah Mesir, maka semua mereka akan menyembah Tuhan di gunung kesucian di YerusaIem." --- Yesaya 27 : 13.
"Pada hari itu akan ada sebuah jaIan raya dari Mesir ke Assyria, maka orang Assyria akan datang ke Mesir, dan orang Mesir datang memasuki Assyria, maka orang-orang Mesir akan beribadah bersama-sama dengan orang-orang Assyria. Pada hari itu Israel akan menjadi yang ketiga bersama dengan Mesir dan dengan Assyria, yaitu suatu berkat di tengah-tengah tanah itu, yang akan diberkati oleh Tuhan serwa sekalian alam, yang berfirman, BerbahagiaIah Mesir umat-Ku, dan Assyria buatan tangan-Ku, dan Israel bagian pusaka-Ku." --- Yesaya 19 : 23 - 25.
Memang, inilah pembangunan dan reformasi yang besar itu, yang sedang kita doakan sekarang; sedang kita kerjakan, dan sedang kita rindukan. Ia itulah harapan bagi dunia, karena dalamnyaIah terdapat keselamatan bagi dunia. Marilah kita dengan hati yang diterangi oleh matahari Kebenaran, dan terisi dengan cinta Kristus yang murni terhadap sesama manusia, dan membara dengan semangat dari Roh Allah, membiarkan diri kita dipakai oleh-Nya untuk menghantarkan keselamatan bagi dunia.
*****
|